1. Tempat dan tanggal lahir Anda
Jika Anda menunjukkan tempat dan tanggal lahir Anda, maka Anda baru saja memberikan kunci untuk para pencuri identitas "merampok" Anda. Sebuah studi dari Universitas Carnegie Mellon menunjukkan bahwa tanggal dan tempat lahir dapat digunakan untuk memprediksi password berbagai akses keuangan seperti ATM, rekening Bank, dan masih banyak lagi.
2. Alamat rumah Anda
Sebuah studi terbaru dari Institut Ponemon menemukan bahwa pengguna media sosial berisiko lebih besar terhadap tindak pencurian fisik dan/atau identitas, karena inormasi yang mereka bagikan di situs jejaring sosial. Bahkan, sekitar 40% pengguna sosial media mencantumkan alamat rumah mereka, 65% bahkan tidak berusaha untuk memblokir orang asing dengan pengaturan privasi, dan 60% mengatakan mereka tidak yakin bahwa "teman" di jejaring sosial mereka benar-benar orang yang mereka kenal atau yang mereka percaya dengan baik.
3. Postingan ngawur dan berbahaya
Beberapa pengguna sosial media seringkali mem-posting hal-hal yang seharusnya tidak mereka bagikan di jejaring sosial mereka. Misalnya, seseorang mem-posting "Saya tidak di rumah" atau "Rampok saya!". Anda sedang mengundang penjahat ke rumah Anda. Postingan ngawur dan berbahaya semacam ini bisa merugikan Anda sebagai pengguna jejaring sosial.
4. Hal-hal yang terlalu pribadi
Seorang wanita Amerika menggugat suaminya, setelah membaca postingan suaminya di halaman Facebook milik sahabatnya, yang juga menjadi friend suaminya. Pria itu menulis semua keluhannya tentang istrinya. Tanpa pikir panjang, wanita itu langsung membawa suaminya ke meja hijau. Ia pun berhasil memenangkan kasusnya dan sekaligus membuat suaminya jera. Ada banyak hal pribadi yang tak seharusnya Anda tulis atau bagikan di halaman Facebook. Bahkan, beberapa orang begitu mudah membagikan foto pribadinya di situs jejaring sosial. Pernahkah Anda berpikir bahwa penjahat Cyber bisa saja menyalahgunakan foto pribadi Anda?
Mungkin sudah waktunya untuk meninjau profil sosial media Anda?