Jika orang terdekat Anda bertanya: "Apakah kita hidup untuk bekerja atau bekerja untuk hidup?" Anda tentu bisa menebak apa maksud dari argumen tersebut. Ini tentang seberapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk bekerja dan seberapa banyak waktu yang tersisa untuk keluarga.
Kebanyakan orang terjebak dalam situasi ini. Kehidupan menuntut kita untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia (sandang, pangan, dan papan). Kita berlari untuk mengajar mimpi dan membiarkan waktu terus berputar. Lalu, berapa harga yang harus Anda bayar?
Anak-anak beranjak dewasa sebelum kita menyadari mereka telah dewasa. Mereka telah pergi, saat kita sudah benar-benar mempunyai waktu untuk mereka. Setiap orang pasti memiliki mimpi yang ingin dicapai. Di sisi lain, ada nilai-nilai lain yang tidak dapat diabaikan, misalnya, keluarga, persahabatan, cinta, dan sukacita. Menyeimbangkan hidup bukanlah kerja mudah. Anda tak dapat melakukannya sekejap mata.
Kesadaran atas apa yang penting bagi hidup adalah kuncinya. Jika Anda merasa melewatkan sesuatu di kehidupan Anda, tak pernah ada kata terlambat. Tak ada yang tak mungkin, kecuali Anda memutuskan untuk menyerah.
Untuk menyeimbangkan hidup dan karir, Anda butuh kerja keras. Jika Anda lelah melakukannya, merenung dan bayangkan masa pensiun yang damai bersama anak dan cucu tercinta. Sebuah kehidupan sukacita yang menanti Anda di masa depan.