Cara Membangun Kesuksesan Finansial Yang Kuat - Mencapai kemandirian finansial hampir mirip dengan membangun bisnis yang sukses. Butuh waktu bertahun-tahun, perencanaan matang, kemampuan, kesabaran dan sedikit keberuntungan.
Kalau ada yang bilang bisa jadi miliuner dalam semalam, sebenarnya itu adalah buah dari proses perjuangan bertahun-tahun. Mempertimbangkan panjangnya jalan menuju kesuksesan, Anda punya alasan untuk mulai sekarang juga.
Jika ingin meniti jalan menuju masa depan finansial yang aman dan mapan, ada lima poin yang bisa diaplikasikan pada pola pikir dan gaya hidup Anda. Perjalanan ini memang panjang dan tidak selalu mudah. Pastikan untuk menghargai setiap waktu yang Anda miliki.
Hargai kemenangan kecil supaya bisa tetap setia dalam kerangka kerja jangka waktu panjang. Nikmati setiap kesuksesan, betapa pun kecilnya. Karena Anda sendiri yang menghasilkannya.
Berikut ini ada lima langkah yang bisa dipraktekkan jika ingin mencapai kesuksesan finansial, seperti dilansir dari Investopedia, Senin (10/9/2012):
1. Buat rencana
Keamanan finansial tidak akan terjadi dengan tidak sengaja dan tak akan terjadi dalam semalam. Seperti bisnis yang punya gol triwulan, target pendapatan tahunan dan rencana bisnis lima tahun, Anda juga perlu menata hidup dengan membuat strategi jangka panjang yang terdiri dari serangkaian aksi dan gol jangka pendek. Kesuksesan jarang terjadi karena kebetulan. Anda harus punya rencana.
2. Investasi di diri sendiri
Saat bisnis ingin tumbuh, mereka berinvestasi dalam diri sendiri. Logika yang sama berlaku untuk individu. Ketika Anda mulai karir, investasi di pendidikan bisa menyediakan kesempatan untuk meningkatkan potensi pendapatan seumur hidup Anda.
Masuk kuliah bisa membuat Anda terlihat lebih menarik dan mendapat gaji lebih besar di dunia ketenagakerjaan. Jika suatu kondisi atau minat pribadi membuat pendidikan bukan pilihan utama bagi Anda, pertimbangkan membangun bisnis.
Pengusaha dari segala macam masa lalu telah terbukti bisa membangun bisnis yang sukses. Bekerja untuk diri sendiri memberikan kepuasan lebih, uang lebih dan kendali lebih terhadap stabilitas pekerjaan dibanding bekerja untuk orang lain.
Perlu diingat bahwa berinvestasi di diri sendiri bukanlah usaha satu kali. Pikirkan dari sudut pandang bisnis. Investasi di riset dan teknologi, infrastruktur dan bangunan fisik merupakan bagian kemajuan bisnis.
Menyesuaikan laju dengan waktu dan kompetisi merupakan bagian dari proses naik ke jenjang berikutnya. Melihat situasi dari sudut pandang pribadi, jika Anda punya gelar sarjana, kembali ke sekolah di tingkat karir menengah bisa meningkatkan kepercayaan dan membantu Anda bersaing.
3. Keluar dari lilitan utang
Pengelolaan utang merupakan latihan penting untuk semua bisnis sukses dan ada alasan untuk istilah ‘uang tunai adalah raja’. Jadilah berbeda. Lawan tren. Jangan menumpuk utang dengan tipikal konsumerisme.
Biaya pendidikan dan tempat tinggal biasanya jauh di atas kemampuan orang untuk membayar tunai. Selain kedua hal itu, jika Anda tidak bisa bayar tunai, maka jangan beli. Antara pendidikan dan rumah, bayar biaya pendidikan dulu sebelum membeli rumah.
Untuk rumah, jangan melonggarkan anggaran Anda. Beli apa yang sesuai dengan kemampuan Anda dan lunasi secepatnya. Lupakan nasehat tentang utang baik dan utang buruk. Semua utang itu buruk.
Ada daftar panjang investor-investor yang terjerat secara finansial. Mereka tadinya merasa punya ide cemerlang: berutang untuk investasi yang akan menghasilkan imbal hasil lebih besar daripada suku bunga utang. Tapi ternyata teori itu tidak berhasil.
Jika Anda seorang pengusaha, utang mungkin alat yang penting. Menaruh uang Anda di aset berharga itu berbeda dengan menggunakan utang untuk membeli mobil baru, jalan-jalan dan beli pakaian.
Membayar bunga di barang konsumerisme itu buang-buang uang dan melemahkan fondasi finansial Anda. Berinvestasi di bisnis Anda merupakan cara untuk meningkatkan pendapatan potensial.
4. Temukan rekan yang satu pikiran
Menikah bisa memberikan dorongan yang hebat dalam kehidupan finansial Anda. Meskipun beberapa pernikahan justru berakhir karena masalah uang. Berbagi nilai adalah kunci menuju kesuksesan. Meski hal ini tidak terdengar romantis, memiliki pandangan yang sama tentang uang akan menciptakan masa depan finansial yang sama-sama aman dan pernikahan bahagia.
Tidak banyak pasangan di sidang perceraian yang mengeluh mengenai fakta bahwa mereka aman secara finansial, bebas utang dan sukses. Lakukan pendekatan aspek finansial pernikahan layaknya bisnis. Rencanakan bersama dan belanja bersama.
Buat keputusan tentang utang dan kredit sebagai satu tim. Jika salah satu anggota membuka kartu kredit dan anggota lain melakukan dua pekerjaan untuk membayar utang, tim ini menuju masalah. Menabunglah bersama.
Tetapkan gol hidup dari satu pendapatan sementara menggunakan pendapatan yang lain untuk membayar utang. Ketika Anda bebas utang, hiduplah dari pendapatan yang lebih rendah dan investasikan sisanya.
5. Bersabarlah
Hal-hal buruk terjadi pada orang baik. Meski sudah merencanakan yang terbaik, hal buruk bisa terjadi. Kehilangan pekerjaan, investasi gagal, tragedi menghantam dalam skala kecil maupun besar. Bersabarlah. Jangan biarkan kemunduran kecil sesaat mengalihkan fokus Anda dari gol jangka panjang.