Setiap ada dia, bawaannya langsung bete. Nggak kehitung deh, seringnya kita beradu argumen sama cowok itu. Kata orang-orang, sudah kayak kucing sama anjing. Hmm... hati-hati, rasa sebal bisa berubah jadi naksir. Nah, lho!
Kok sering berantem bisa bikin jadi suka, sih?
- Dengan “rajin” berantem, otomatis jadi sering berinteraksi sekalipun nggak ada perlunya.
- Perasaan kesal, sebal atau benci membuat kita jadi sering mikirin dia.
- Biasanya, orang akan lebih memperhatikan tindak-tanduk musuhnya. Saat kita menjadikan cowok itu sebagai musuh, maka kita akan lebih intens mengawasinya.
- Sekalinya dia menunjukkan sisi baik, akan lebih berkesan untuk kita.
- Opposite attraction. Banyak buktinya, bahwa orang yang sangat berlawanan justru menganggap lawan mereka menarik.
Baca Juga: Berbagai Hal Unik Saat Seseorang Jatuh Cinta
Tanda-tanda kita naksir sama musuh
- Selalu ada saja bahan untuk diributin. Entah kita yang cari masalah, atau dia yang mulai duluan.
- Kalau dia nggak masuk, kita merasa ada sesuatu yang kurang.
- Sering membahas tentang si musuh sama teman-teman.
- Bete melihat dia ngobrol akrab sama cewek lain.
- Makin sering kepikiran tentang dia. Alibinya adalah karena kita kesal banget sama orang itu.
- Berantem sama dia bikin kita lebih semangat.