Di kantor, biasanya para atasan cenderung menggunakan kekuasaannya untuk menindas dan mengancam bawahannya.
Padahal hal itu justru akan membuat bawahan atau karyawan Anda tidak inovatif dan kreatif, bahkan lama-kelamaan kinerjanya akan semakin memburuk. Sebagai atasan, Anda tentu tak mau hal itu terjadi bukan?
Untuk mengatasinya, sebuah studi baru mengemukakan bahwa berjanji memberikan hadiah kepada karyawan memotivasinya untuk bekerja lebih keras. Janji ini jauh lebih baik daripada ancaman.
Studi baru yang dipublikasikan dalam The Accounting Review tersebut menantang penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa ancaman merupakan hukuman yang lebih efektif, ujar Karen Sedatole, peneliti dan juga seorang profesor akuntansi di Michigan State University.
"Temuan kami menunjukkan bahwa memberi 'wortel' akan berefek lebih baik daripada memberi 'tongkat', atau dengan kata lain pekerja merespon lebih baik ketika diberi bonus daripada penalti atau hukuman," lanjut Sedatole seperti dilansir dari psychcentral, Senin (25/6/2012).
Peneliti menemukan kesimpulan ini setelah melakukan percobaan ilmiah dimana para partisipannya memainkan peran sebagai supervisor dan karyawan.
Partisipan yang berperan sebagai karyawan pun dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjadi sasaran program bonus. Sementara kelompok kedua bekerja di bawah sistem penalti diantaranya pemotongan gaji, penurunan pangkat, sanksi atau tindakan disipliner lainnya seperti tenaga penjual yang kinerjanya lebih rendah akan mendapatkan wilayah kerja yang lebih sempit.
Karyawan yang berada dalam program bonus dilaporkan melakukan lebih banyak upaya untuk meningkatkan laba perusahaan. Hal ini karena didorong oleh kepercayaan yang lebih besar dari supervisornya, tandas Sedatole. Ia pun menambahkan bahwa penelitian ini merupakan yang pertama mengidentifikasi faktor kepercayaan semacam ini.
"Hal ini berarti karyawan yang menerima bonus untuk usaha mereka tentunya akan bekerja lebih keras, meningkatkan produktivitasnya dan secara otomatis berpotensi untuk meningkatkan keuntungan perusahaan," terangnya.
"Sebaliknya, karyawan yang dikenai hukuman cenderung tidak percaya pada supervisor dan karena itu mereka jadi kurang bekerja keras."