Pernah terbayang nggak, kalau kita bisa menginjakan kaki kita di bulan? Rasanya, sebelum tahun 60-an, semua itu mustahil. Sampai, video seseorang astronot bernama Neil Alden Armstrong yang sedang berjalan di bulan dipublikasikan. Sejak saat itu, para ilmuwan berlomba mengembangkan sains dan teknologi luar angkasa.
Nama Neil Armstrong menjadi legendaris ketika ia mengikuti misi pesawat luar angkasa, Apollo 11 pada Juli 1969. Bersama kedua rekannya, Michael Collins dan Buzz Aldrin, mereka berhasil mendarat di bulan dengan selamat. Tugas utamanya adalah mengabadikan kawah-kawah dan permukaan satelit bumi tersebut secara langsung untuk pertama kalinya.
Armstrong sendiri lahir di Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930. Sejak usia enam tahun Armstrong kecil sudah meperlihatkan ketertarikannya terhadap dunia angkasa. Mimpi sewaktu kanak-kanak inilah yang mendorongnya jadi pilot Angkatan Laut AS saat Perang Korea 1950. Ketika perang usai, ia pun bergabung di NACA (National Advisory Committee for Aeronautics). Di tempat inilah ia menjadi astronot sekaligus teknisi dan administrator.
Pada 1962, Armstrong ditugaskan sebagai komandan pilot dalam misi Gemini 8. Pesawat luar angkasa ini diluncurkan 16 Maret 1966 dan berhasil merapatkan (docking) dua wahana di luar angkasa. Misi ini hampir mengalami kegagalan, saat roket pendorong wahana macet dalam kondisi terbuka. Hal ini menyebabkan pesawat berputar-putar di angkasa selama beberapa waktu.
Misi yang nyaris mengalami kegagalan tersebut, justru menjadi motivasi Armstrong dalam pelucuran roket Apollo 11. Setelah lebih dari lima tahun berlatih, akhirnya ia bisa menancapkan bendera AS dan melangkah di permukaan bulan. Hingga saat ia meninggal dunia pada 25 Agustus 2012 lalu, video keberhasilan Armstrong medarat di bulan, masih dibicarakan semua orang. Aksi pria yang wafat di usia 82 tahun ini, membuat para ilmuwan terpacu untuk mealakukan pendaratan luar angkasa.